Senin, 27 Agustus 2018

Sistem Pendidikan di Indonesia

Seperti yang kita ketahui bahwa sistem pendidikan di Indonesia itu sering kali berubah-ubah. Perubahan tersebut dari waktu ke waktu itu menimbulkan dampak yang sangat besar, entah itu dampak positif maupun dampak negatif. Dan dalam kurikulum yang diterapkan di Indonesia ada yang namanya Pendidikan Berkarakter, melalui pendidikan berkarakter diharapkan mampu dikembangkan dan menjadi karakter bangsa Indonesia nantinya. Permasalahan yang terjadi pada saat ini bukan hanya terjadi pada pelajar akan tetapi pada para pengajar.

Jika melihat dari kurikulum salah seorang dosen mengatakan kurikulum itu bagus pada zaman nya. Sebagai contoh seperti kurikulum KBK 2004 bagus digunakan pada masa nya, jika di gunakan pada zaman sekarang tidak akan sesuai lagi. Karena kurikulum harus berkembang sesuai dengan kebutuhan dan keadaan zaman sekarang. Perbedaan antara pendidikan zaman dahulu dan pendidikan zaman sekarang dapat dilihat dari aspek siswanya, jika pada zaman dahulu lebih kepada guru karena pokok dari semua pelajaran itu adalah guru. Akan tetapi pada masa sekarang siswa diharapkan lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan di kenal dengan istilah student center. Itu jenjang di semua jenjang mulai dari SMP, SMA dan perkuliahan jadi guru hanya sebagai fasilitator saja.

Kesalahan Memilih Jurusan

Untuk menentukan jurusan di dunia perkuliahan tidak lah mudah, terkecuali orang yang memang mempunyai tujuan dari awalnya seperti yang bercita-cita menjadi dokter sudah pasti mengambil jurusan kedokteran akan tetapi banyak juga orang yang berbalik arah dari cita-cita  mereka karena merasa psimis. dalam kesalahan menentukan prodi banyak sekali faktor pendorong nya, yaitu seperti;
  1. Memilih jurusan kuliah karena rasa gengsi atau minder dengan jurusan yang biasa biasa saja sehingga memilih jurusan yang sebenarnya bukan bidangnya 
  2. Memilih jurusan karena pilihan orang tua, ada beberapa orang tua yang menginginkan anaknya agar kuliah di jurusan yang sesuai keinginan nya karena merasa bahwa keinginannya adalah pilihan yang terbaik padahal sang anak tidak mau atau tidak berminat
  3. Memilih jurusan karena ikut-ikutan dengan teman
  4. Memilih jurusan karena asal memilih alias tanpa perencanaan sama sekali padahal belum mengetahui seperti apa jurusan nya tersebut
  5. Memilih jurusan karena peluang kerja yang besar, padahal belum tentu menjamin bisa kerja dan kesuksesan
Dampak dari kesalahan dalam memilih jurusan sebagai berikut :
  • Problem Psikologis
Mempelajari sesuatu yang tidak sesuai minat, bakat dan kemampuan, merupakan pekerjaan yang sangat tidak menyenangkan, apalagi kalau itu bukan kemauan / pilihan anak, tapi desakan orang tua. Belajar karena terpaksa itu akan sulit dicerna otak karena sudah ada blocking emosi. Kesal, marah, sebal, sedih, itu semua sudah memblokir efektivitas kerja otak dan menghambat motivasi. Memilih jurusan kuliah sesuai dengan saran teman atau trend, padahal tidak sesuai dengan minat diri juga punya dampak psikologis, yakni menurunnya daya tahan terhadap tekanan, konsentrasi dan menurunnya daya juang. Apalagi kalau pelajaran kian sulit, masalah semakin bertambah, bisa menyebabkan kuliah terancam terhenti di tengah jalan.
  • Problem akademis
Problem akademis yang bisa terjadi jika salah mengambil jurusan kuliah yaitu, seperti prestasi yang tidak optimum, banyak mengulang mata kuliah yang berdampak bertambahnya waktu dan biaya, kesulitan memahami materi, kesulitan memecahkan persoalan, ketidakmampuan untuk mandiri dalam belajar, dan buntutnya adalah rendahnya nilai indeks prestasi. Selain itu, salah memilih jurusan kuliah bisa mempengaruhi motivasi belajar dan tingkat kehadiran. Kalau makin sering tidak masuk kuliah, makin sulit memahami materi, makin tidak suka dengan perkuliahannya akhirnya makin sering bolos. Padahal, tingkat kehadiran mempengaruhi nilai.
  • Problem relasional
Salah memilih jurusan kuliah membuat anak tidak nyaman dan tidak percaya diri. Ia merasa tidak mampu menguasai materi perkuliahan sehingga ketika hasilnya tidak memuaskan, ia pun merasa minder karena merasa dirinya bodoh, dsb hingga dia menjaga jarak dengan teman lain, makin pendiam, menarik diri dari pergaulan, lebih senang mengurung diri di kamar, takut bergaul karena takut kekurangannya diketahui, dsb.

Soal Latihan mengenai Pemberdayaan Perempuan dan Daur Ulang Barang Bekas

Soal Latihan Link Youtube Pemberdayaan Perempuan Link Youtube Channel